05/10/10

PERANGKAT KERAS KOMPUTER

a. Pengertian Sistem Komputer Komputer
Komputer merupakan sebuah sistem yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu Hardware (perangkat keras), Software (perangkat lunak)dan Brainware (perangkat manusia/user). Hubungan antara ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan, untuk dapat mencapai fungsi komputer sebagai produk berteknologi canggih dalam menangani berbagai macam pekerjaan.
1) Hardware atau perangkat keras dalam sistem komputer merupakan komponen yang secara fisik dapat dilihat dan diraba yang membentuk suatu kesatuan sehingga dapat difungsikan.
2) Software atau perangkat lunak adalah suatu program yang berisi instruksi-instruksi (perintah) yang dimengerti oleh komputer. Perangkat komputer yang terdiri dari jutaan komponen elektronik tidak dapat melakukan kegiatan apapun tanpa adanya software. Dengan adanya software ini kita dapat meminta pada komputer untuk : mengetik suart/dokumen, menghitung, menggambar, megeluarkan suara dan lain sebagainya.
3) Brainware yaitu pemakai komputer atau orang yang mengoperasikan komputer (User), karena secanggih apapun komputer jika tidak ada orang mengopersikan (user) nya maka komputer tersebut tidak dapat digunakan.

b. Macam-macam Perangkat Keras Komputer
Perangkat keras yang terdapat dalam sistem operasi komputer dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) perangkat keras yang berfungsi sebagai alat input (input device)
2) perangkat keras yang berfungsi sebagai alat proses (process device)
3) perangkat keras yang berfungsi sebagai alat output (output device)
4) perangkat keras yang berfungsi sebagai alat penyimpanan

13/09/10

Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi


Selain memberikan keuntungan, ternyata peralatan teknologi informasi dan komunikasi juga memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Dampak negatif tersebut muncul sebagai akibat dari penggunaan yang salah atau tidak bertanggung jawab dari yang menggunakan.
Berbagai dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi antara lain: pelanggaran hak cipta, berbagai jenis kejahatan yang menggunakan fasilitas internet, penyebaran virus komputer, berbagai jenis tindak kriminal (pornografi, perjudian, penipuan, dan tayangan kekerasan).

Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta penerapannya berkembang sangat pesat. Sekarang ini hampir semua bidang kehidupan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi seperti dalam perusahaan, dunia bisnis, sector perbankan, pendidikan, dan kesehatan. Secara umum, teknologi memudahkan manusia untuk saling berhubungan dengan cepat, mudah dan terjangkau serta memiliki potensi mendorong pembangunan masyarakat yang demokratis. Teknologi seperti inilah yang diperlukan untuk membantu rakyat dalam mengorganisasikan dirinya secara efektif dan efisien untuk kesejahteraannya sendiri.
1.      Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Berbagai Bidang Kehidupan
Bentuk-bentuk TIK dalam kehidupan keseharian kita antara lain:
Ø  Perkembangan pada bidang telekomunikasi, misalnya; telepon, faksimili, internet dan handphone. Dengan kemudahan berkomunikasi, manusia seakan lebih dinamis. Informasi tentang peristiwa ditempat yang jauh dengan mudahnya didapatkan dengan alat-alat tersebut.
Ø  Kehadiran internet sangat mempermudah segala aktivitas dan urusan kita dalam memperoleh dan menyampaikan informasi secara cepat. Internet juga mendorong terjadinya keseragaman gaya hidup dan penampilan dan juga memicu kreatifitas dan ide-ide yang baru.
Ø  Demokrasi menjadi lebih baik karena karakter TIK yang berprinsip kesetaraan sangat sesuai dengan sifat demokrasi karena semua orang dapat mengakses TIK.
Ø  TIK mendorong munculnya jenis usaha baru dalam masyarakat yang berbasis internet. Berbagai situs komersial seperti detik.com, amazon.com, eBay.com, bhinneka.com, jualbelimobil.com, dan sebagainya sudah menjadi sesuatu yang umum.
Ø  E-commerce dan E-Bussiness sampai sekarang menjadi tren perdagangan barang secara elektronik. Dalam hal ini berarti sistem ekonomi tradisional perlahan berubah menjadi sistem ekonomi digital.
Peranan teknologi informasi dan komunikasi sudah menyentuh semua bidang kehidupan manusia baik bidang pendidikan, pemerintahan, kesehatan, perdagangan atau ekonomi, perbankan, perkantoran, intertaimant, dan bidang sosial.

Berbagai Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi


Manusia sebagai makhluk sosial, harus selalu melakukan interaksi dengan sesamanya. Interaksi antar manusia dilakukan dengan komunikasi. Melalui komunikasi manusia melakukan pertukaran informasi. Seiringa dengan perkembangan jaman penemuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat. Manusia semakin mudah melakukan pertukaran informasi.
1.      Definisi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi terdiri dari tiga kata yaitu teknologi, informasi dan komunikasi. Teknologi adalah segala hal yang dapat membatu dan mempermudah pekerjaan manusia. Informasi adalah  data yang telah diproses sehingga menjadi berguna atau bermanfaat. Sedangkan komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antar dua orang atau lebih dengan acara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Teknologi informasi dan komunikasi mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi Informasi adalah segala hal yang berkaitan dengan proses manipulasi dan pemrosesan informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan proses menyampaikan informasi dari pengirim ke penerima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi diartikan sebagai teknologi untuk memperoleh, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan berbagai jenis file informasi.

KESELAMATAN KERJA & RAMBU-RAMBU KESELAMATAN KERJA


Dalam ruangan pendidikan teknologi terdapat ruangan teori, ruangan komputer, dan ruangan praktik. Khusus untuk ruang komputer dan terutama ruangan praktik, kamu harus tahu bagaimana cara belajar di ruangan tersebut karena dalam ruangan praktik banyak alat-alat yang dapat menimbulkan kecelakaan, terutama ketika praktik membuat benda kerja. Dengan demikian hal yang berhubungan dengan keselamatan kerja harus diperhatikan. Di bawah ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan kerja yang dikenal dengan 6 T, yaitu: tidak berhati-hati, tidak memperhatikan, tidak tahu, tidak tangkas, tidak pengalaman, dan tidak waspada. Semua kata-kata di atas adalah yang paling banyak menimbulkan kecelakaan di ruang pendidikan teknologi ketika sedang bekerja.
Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan pada saat bekerja, adalah sebagai berikut.
1.         Jangan berdesakan
2.       Jaga agar peralatan kerja tetap dalam kondisi yang baik
3.       Jagalah agar tangan tidak terlalu dekat dengan mata pisau saat memotong
4.        Gunakan pakaian pelindung
5.       Gunakan kaca mata pengaman
6.       Gunakan pelindung kepala
7.        Menggunakan pelindung telinga
8.       Gunakan pelindung hidung
9.       Gunakan pelindung tangan
10.      Gunakan pelindung kaki
11.        Hati-hati bekerja dengan peralatan mesin yang berputar
12.      Jepitlah benda kerja yang akan diberi lubang atau dikikir
13.      Perhatikan lokasi saklar atau tombol darurat
14.      Hati-hati bekerja dengan peralatan yang menggunakan arus listrik
15.      Menjaga kebersihan ruang laboratorium
16.      Perhatikan keselamatan dan kenyamanan sewaktu menggunakan komputer

Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi


Teknologi informasi dan komunikasi sudah dimulai sejak zaman pra sejarah. Bentuk awal komunikasi pada saat itu hanya berkisar pada suara dengusan dan isyarat tangan. Kemudian diciptakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat pada zaman berikutnya. Kemudian manusia mulai menciptakan alat-alat mekanik untuk proses perhitungan, dan tidak sampai disitu penelitan terus dilakukan untuk menemukan alat-alat yang mampu memudahkan hidup manusia.
a.     Masa Prasejarah (……s.d. 3000 SM)
Pada masa pra sejarah, manusia berkomunikasi dengan menggambarkan informasi pada dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Manusia mulai mengenal berbagai benda yang ada disekitarnya dan melukiskan benda tersebut pada dinding-dinding gua untuk mewakilinya. Kemampuan bahasa mereka saat itupun hanya terbatas pada dengusan, bahasa isyarat dan gerakan tangan. Perkembangan selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
b.     Masa Sejarah (3000 SM s.d. 1400 M)
Perkembangan cara berkomunikasi semakin maju pada masa sejarah, mulai dari ditemukannya abjad fonetik, kerta sebagai media menulis, sampai pada cara mencetak buku. Berikut perkembangan informasi yang terjadi selama mas sejarah.

29/07/10

KISAH YANG SINGKAT

Pagi yang cerah dan udara yang sejuk ketika aku terbangun di hari pertama kuliah setelah beberapa hari yang lalu sibuk ospek. Semua terasa begitu beda semua terasa jauh berbeda. Timbul semangat yang baru untuk menapak masa depan. Lisa itulah gadis 18 tahun yang baru terdaftar sebagai mahasiswa sebuah universitas kedokteran.
Kampus yang begitu megah, asri dan terlihat seperti rumah sakit itu kini mulai disibukkan dengan ratusan mahasiswa. Namun lisa masih belum siap untuk memulai hidup barunya, pagi itu dia duduk di bangku taman di salah satu sudut kampus.
“Bengong aja lo! “ tegur Ratna
“ Ah lo bikin gue kaget aja! “
Ratna adalah mahasiswa kedokteran juga, kami kenal ketika ospek. Ratna memang teman baru bagi ku tapi kami udah deket banget. Walaupun aku merasa dia masih menyembunyikan sesuatu dari aku, tapi aku ga pernah mempermasalahkan itu yang jelas kami adalah friend.
“Eh kuliah dah mau mulai ni, kita masuk yuk! Ato lo masih mau disini?”
“Ah gue masih mau di sini, lo masuk ja duluan ntar gue nyusul!”
“Ya udah dech gue duluan.”
“Udah sana !”
Beberapa jam kemudian waktu kuliah pun berakhir, aku dan Ratna pulang bersama.
“Ntar lo ada acara ga Lis?”
“Ntar ya… kayaknya ga dech!”
“Gimana lo ntar malem kita jalan- jalan ato kita pergi makan malem? Gue mau ngenalin cowo gue ama lo!”
“ Ya dech, ntar malem kita pergi makan.”
“Sekalian lo bawa calon cowo lo!”
“Waduh klo itu gue ga bisa, gue kan dah bilang ma lo klo gue belum mau punya cowo sekarang.”
“ Ya udah klo gitu, ntar gue tunggu lo di tempat biasa.”

22/04/10

Gaya Kognitif

Gaya Kognitif

Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, cara seseorang dalam bertingkah laku, menilai, dan berpikir akan berbeda pula. Labunan (2004) menyatakan: setiap individu memiliki cara-cara tersendiri yang dilakukan dalam menyusun dalam pikirannya, apa yang dilakukan, dilihat, diingat dan apa yang dipikirkan. Individu akan memiliki cara-cara yang berbeda atas pendekatan yang dilakukannya terhadap situasi belajar, dalam cara mereka menerima, mengorganisasikan, serta menghubungkan pengalaman-pengalamam mereka dalam cara mereka merespon terhadap metode pengajaran tertentu. Perbedaan ini bukanlah merupakan suatu tingkat kemampuan seseorang namun merupakan suatu bentuk kemampuan individu dalam memproses dan menyusun informasi serta cara individu untuk tanggap terhadap stimulus yang ada di lingkungannya. Perbedaan-perbedaan yang menetap pada setiap individu dalam cara mengolah informasi dan menyususnya dari pengalaman-pengalamannya lebih dikenal dengan gaya kognitif.

Jadi dapat dikatakan gaya kognitif adalah cara setiap individu dalam menerima, mengoraganisasikan, merespon, mengolah informasi dan menyusunnya berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dialaminya berdasarkan kajian psikologis menurut Nurdin (2005), ada perbedaan cara orang memproses dan mengorganisasikan kegiatannya, dengan demikian perbedaan tersebut akan mempengaruhi kuantitas serta kualitas dari kegiatan yang dilakukan, termasuk kegiatan yang dilakukan siswa di sekolah perbedaan inilah yang disebut dengan gaya kognitif (cognitif style).

Lebih lanjut Nurdin (2005) menyatakan bahwa gaya kognitif mengacu pada cara orang memperoleh informasi dan memakai strategi untuk merespon suatu stimulus dari luar. Disebut sebagai gaya kognitif dan tidak sebagai kemampuan karena merujuk pada bagaimana sesorang memperoleh informasi serta memecahkan masalah. Dan bukannya mengacu pada bagaimana seseorang untuk memperoleh cara  yang terbaik dalam memproses informasi dan memecahkan masalah.

Gaya kognitif merujuk pada cara seseorang memproses, menyimpan, maupun menggunakan informasi untuk menanggapi suatu tugas atau menanggapi berbagai jenis situasi lingkungannya. Ada beberapa pengertian tentang cognitive styles/gaya kognitif yang dikemukakan oleh beberapa ahli, namun pada prinsipnya pengertian tersebut relatif sama. Coop (dalan Nurdin, 2005) mengemukakan bahwa istilah gaya kognitif mengacu pada kekonsistenan pemolaan (patterning) yang ditampilkan seseorang dalam menanggapi berbagai jenis situasi. Juga mengacu pada pendekatan intelektual dan atau strategi dalam menyelesaikan masalah. Thomas (1990) mengemukakan bahwa cognitive styles merujuk pada cara seseorang memproses informasi dan menggunakan strategi untuk menanggapi suatu tugas. Woolfolk (1993) mengemukakan bahwa cognitive styles adalah bagaimana seseorang menerima dan mengorganisasikan informasi dari dunia sekitarnya.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan cognitive styles adalah cara seseorang dalam memproses, menyimpan, maupun menggunakan informasi untuk menanggapi suatu tugas atau menanggapi berbagai jenis situasi lingkungannya. Salah satu dimensi gaya kognitif yang secara khusus perlu dipertimbangkan dalam pendidikan, adalah gaya kognitif yang dibedakan berdasarkan perbedaan psikologis yakni: gaya kognitif field-independent dan field-dependent. Gaya kognitif field-dependent dan field independent perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran mengingat adanya kesesuaian antara kedua gaya kognitif field-independent dan field-dependent.

Kesesuaian yang dimaksud yaitu hubungan antara gaya kognitif  field-dependent dan orientasi sesama atau menonjolnya solidaritas (rasa kebersamaan, kooperatif). Kesesuaian gaya kognitif field-independent dalam hakikat hubungan antara manusia dan manusia, yaitu orientasi individual yang muncul secara dominan yakni orientasi yang pada dasarnya menghargai kemampuan individual dalam meraih prestasi.


Tiap orang akan memiliki gaya kognitif yang berbeda-beda dalam memecahkan masalah. Berbagai gaya kognitif tersebut merupakan suatu sifat kepribadian yang relatif menetap sehingga dapat dipakai untuk menjelaskan prilaku seseorang dalam menghadapi berbagai situasi. Menurut Abdurrahman (1999) menyatakan ada dua dimensi yang mendapat perhatian besar dalam pengkajian anak dalam berkesulitan belajar yaitu dimensi gaya kognitif keterikatan dan ketidakterikatan pada lingkungan (field dependent dan field independent). Cakan (2006) mengemukakan, gaya kognitif (cognitive style), memiliki arti yang berbeda dengan gaya belajar (learning style). Gaya belajar merupakan cara orang untuk memperoleh informasi, sedangkan gaya kognitif memiliki arti yang lebih luas yaitu mengacu pada cara orang memperoleh informasi dan memandang lingkungan sekitarnya sebagai stimulus dan berinteraksi didalamnnya.

Motivasi

1)    Pengertian Motivasi
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Motivasi yang tinggi akan mempengaruhi minat belajar yang tinggi begitu juga sebaliknya. Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mental yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan yaitu kondisi siswa, kemampuan, perhatian dan cita-cita. Kekuatan mental seseorang berbeda-beda ada yang tergolong rendah dan tinggi.
Hamalik (2001:108) menyatakan bahwa ”motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi yang untuk mencapai tujuan”. Sedangkan Dimyati dan Moedjiono (1994:75) menjelaskan bahwa ”motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran dan insentif”.Dalam kaitannya dengan motivasi belajar, Dimyati dan Moedjiono (1994:74-75) menjelakan bahwa siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dan insentif. Keadaan kejiwaan inilah yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan prilaku individu belajar.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa, motivasi belajar itu penting untuk memahami hal-hal sebagai berikut: 1) menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir, 2) menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, bila dibandingkan dengan teman sebaya, 3) mengarahkan kegiatan belajar, 4) membesarkan semangat belajar, 5) menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (diselanya adalah istirahat dan bermain) yang berkesinambungan: individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil (Dimyati dan Moedjiono, 1994:78-79).
Lebih jauh Dimyati  dan Moerjiono (1994:78-79) menjelaskan bahwa motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, sebagai berikut: 1) membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil; 2) motivasi di kelas bermacam ragam, ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, dan ada yang bermain di samping yang bersemangat untuk belajar; 3) meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasehat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah atau guru pendidik; dan 4) memberi peluang guru untuk ”unjuk kerja” rekayasa paedagogis.
Sesuai dengan uraian di atas maka dapat disipulkan bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman.

Minat

1) Definisi Minat

Minat dan belajar merupakan dua hal yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Tinggi rendahnya minat akan mempengaruhi hasil belajar.
Pengertian minat menurut bahasa (etimologi), ialah usaha dan kemauan untuk mempelajari (learning) dan mencari sesuatu. Secara terminologi, minat adalah keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap sesuatu hal.

Pengertian Belajar

1) Pengertian Belajar
Setiap saat dalam kehidupan manusia selalu mengalami proses belajar. Belajar dapat dilakukan baik secara formal atau non formal. Nana Sudjana (2006:2) menyatakan “belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar-mengajar, dan hasil belajar”. Untuk mengetahui pengertian dari hasil belajar maka terlebih dahulu akan diuraikan mengenai pengertian belajar.