19/04/11

Profil Pura

Pura Pulaki
Pura Pulaki terletak di Desa Banyupoh Kecamatan Gerokgak, Buleleng, sekitar 53 kilometer di sebelah barat kota Singaraja. Pura ini terletak di pinggir jalan raya jurusan Singaraja-Gilimanuk, sehingga umat Hindu akan selalu singgah untuk bersembahyang jika kebetulan lewat dari Gilimanuk ke Singaraja atau sebaliknya. Namun jika ingin bersembahyang secara beramai-ramai, umat bisa datang saat digelar rangkaian piodalan yang dimulai pada Purnama Sasih Kapat. Sejarah Pura Pulaki memang tak bisa dijelaskan secara tepat. Namun, dari berbagai potongan data yang tertinggal, sejarah pura itu setidaknya bisa dirunut dari zaman prasejarah. Pura atau Khayangan ini disamping sebagai tempat suci untuk memuliakan dan memuja Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dalam perwujudannya (manifestasi)-Nya. Pura ini juga sebagai tempat memuliakan dan memuja arwah suci dari Sri Patni Kaniten- salah seorang istri dari Danghyang Nirartha yang diberi gelar "Bhatari Dalem Ketut". 


Pura Melanting
Berbeda dengan Pura Pulaki lokasi Pura Melanting agak ke dalam dan melintasi hutan-hutan kecil dan rumah-rumah penduduk di sepanjang perjalanan. Pura Melanting di Pulaki ini adalah pusat dari seluruh Pura Melanting yang ada di seluruh pelosok Bali. Dari seluruh pasar-pasar dan penyawangan yang ada menyatu di sini di Pulaki.




 Pura Kerta Kawat
Pura ini berlokasi paling timur dari lima pura yang kita akan tuju di daerah Pulaki . Pura ini bentuk pelinggihnya hampir sama dengan pura-pura yang ada di Bali selatan. Masih tergolong baru dan ditata dengan apik. Kalau kita duduk dan melepaskan pandangan kita maka di balik semua pelinggih adalah perbukitan yang indah dengan dataran di kaki bukit yang ditumbuhi pohon jagung. Lokasi pura ini juga agak jauh dari jalan raya sehingga tidak ada suara mobil yang mengusik keheningan kita untuk bersujud. Seorang Pemangku akan selalu siap untuk menghantarkan bakti kita dan juga akan siap memaparkan nama-nama pelinggih serta siapa yang melinggih. Tidak ada jaba tengah sehingga begitu masuk kita sudah sampai di halaman paling tengah alias jeroan. Lokasi pura yang datar sehingga kesannya agak ke Bali selatan. Di sinipun kita tidak perlu tergesagesa karena memang lingkungan yang ada mendukung untuk tidak diburu oleh pemedek lain, terkecuali kalau kita tangkil pada hari piodalan.
  
Pura Pabean
Pura ini terletak di seberang jalan Pura Pulaki, yakni di Pantai Pulaki, agak menjorok ke arah laut. Pura ini merupakan salah satu dari lima buah pura yang ada di kawasan Pulaki, yang seluruhnya merupakan stana "Pesanakan Ida Batara Sami" yaitu pesanakan Ida Batara Pulaki, Ida Batara Melanting, Ida Batara Kertaning Jagat (di Desa Banyu Poh), Ida Batara Mutering Jagat (di Dusun Yeh Panes - Pemuteran), dan Ida Batara Pabean. Kata pabean sendiri diperkirakan berasal dari suku kata bea, diimbuhi awal pa dan akhiran an. Sehingga pabean bisa diartikan sebagai tempat aktivitas yang berhubungan dengan pengenaan bea-cukai bagi para pelayar yang membawa barang dagangannya ke Bali. Intinya, tentu ada kaitannya dengan tempat berlabuh kapal-kapal asing pada zaman dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar